Jakarta - Pemerintah berencana membentuk perusahaan plat merah baru alias BUMN untuk menangani khusus PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Setelah proses pengambilalihan selesai maka diharapkan perusahaan baru BUMN ini bisa mengembangkan Inalum.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ansari Bukhori, ketika dijumpai di sela-sela acara bazar lebaran di kantornya, Jalan Gatot Soebroto, Selasa (23/8/2011).
"Pengambilalihan itu kalau bisnis ya pasti akan dilaksanakan oleh BUMN, apakah oleh konsorsium BUMN yang sudah ada atau BUMN baru yang dibentuk," ujarnya.
Ansari menjelaskan, saat ini kelompok kerja (Pokja) yang dibentuk pemerintah telah melakukan kegiatannya dalam melakukan proses pengambilalihan. Pokja-pokja yang dibentuk ini juga telah memperisapkan diri untuk mengembangkan Inalum setelah pengambilalihan nanti.
"Sekarang sedang bekerja melakukan kajian, melakukan analisis, baik melakukan konsep bagaimana Inalum ini proses pengalihannya dan bagaimana Inalum ini setelah diambil alih bisa dikembangkan di Indonesia," tuturnya.
Presiden SBY telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 27 Tahun 2010 mengenai tim perundingan proyek Inalum. Tim perunding Inalum telah ditetapkan pada tanggal 1 Desember 2010 yang diketuai oleh Menteri Perindustrian. Proses negosiasi awal antara Indonesia dengan Jepang sudah dijajaki sejak Januari 2011 lalu.
Inalum merupakan sebuah perusahaan patungan antara Indonesia dengan Jepang, yang bergerak dalam industri aluminium dengan kapasitas produksi sekitar 230.000-240.000 ton per tahun.
Pemerintah Indonesia menguasai kepemilikan sebesar 41,13% saham di perusahaan itu, sementara sisanya sebesar 58,87% dikuasai Jepang.
Inalum merupakan satu-satunya perusahaan lokal yang bergerak di sektor produksi aluminium. Selama ini, hasil produksi Inalum sebagian besar dikirim ke Jepang, dan Indonesia sendiri harus mengimpor alumunium dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dari negosiasi dengan Jepang akan menentukan apakah PT Inalum setelah 2013 akan dikuasai oleh Indonesia seluruhnya atau porsi saham Jepang akan tetap ada di Inalum atau kerjasama akan terus dilanjutkan.
(dru/dru)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar