Berikut penjelasannya:
1. Semen tahan api hanya berfungsi sebagai perekat batu tahan api.
2. Keringnya membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan cenderung tidak dapat kering.
3. Semen tahan api akan mengeras pada saat proses heating up pada furnace.
4. Semen tahan api berguna juga untuk menutup celah antar batu tahan api agar tidak terjadi kebocoran panas.
5. Apabila digunakan untuk membuat dinding bangunan atau penyekat ruang, diperlukan tipe semen tahan api tipe khusus.
Berikut adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan menggunakan semen tahan api:
1. Sebagai bahan acian atau finishing pada permukaan dinding, baik bata merah biasa maupun batu tahan api.
2. Sebagai perekat bata merah atau batu tahan api pada pembuatan dinding yang tidak kena panas dengan kata lain dinding bangunan, bukan furnace.
3. Digunakan untuk menambal bagian dinding yang retak, pecah, atau rusak.
4. Digunakan sebagai bahan cor untuk casting.
5. Sebagai pelapis (insulation) pada ducting ataupun cerobong.
Lalu, semen tahan api yang bagaimanakah yang sesuai dengan kebutuhan anda?
1. Jika memerlukan casting atau cor, maka gunakanlah Semen cor tahan api atau Castable tipe TNC.
Permukaan yang kecil bisa dengan cara trowel
kami lagi buat tungku kupola sekala kekil ni,, masalahnya bingung memilih semen yang cocok...
BalasHapusboleh minta saran yang pas pakai semen apa ya jenisnya?
Bapa saya minta alamat penjualan produk anda untuk daerah bandung. terima kasih
BalasHapus